KDZ2025
Survey Kajian Dampak Zakat, BAZNAS Kota Kendari Evaluasi Perkembangan UMKM
18/09/2025 | BAZNAS Kota KendariKendari, 18 September 2025 – Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Kendari menggelar survey kajian dampak zakat pada 17 hingga 18 September 2025. Kegiatan yang diikuti oleh 50 peserta ini difokuskan untuk menilai sejauh mana zakat yang disalurkan benar-benar memberi dampak bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) binaan BAZNAS.
Acara berlangsung di Aula Kantor BAZNAS Kota Kendari, Jl. Pasaeno No.17, Kelurahan Bende, Kecamatan Kadia, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara. Kegiatan ini dipandu oleh Sekretaris BAZNAS Kota Kendari, Joko Santoso, S.Kom, yang memberikan penyampaian sekaligus bimbingan kepada para pelaku UMKM. Dalam arahannya, ia menekankan pentingnya peningkatan kemampuan usaha serta perlunya evaluasi rutin terhadap UMKM binaan agar program zakat dapat lebih berkelanjutan.
Selain Joko Santoso, kegiatan ini juga dihadiri oleh seluruh komisioner BAZNAS Kota Kendari, kepala pelaksana, serta staf BAZNAS yang ikut berperan aktif dalam mendampingi peserta. Para peserta bersama-sama melakukan pengisian instrumen Kajian Dampak Zakat (KDZ) sebagai bagian dari proses evaluasi.
Ketua BAZNAS Kota Kendari, Drs. H. Amri Natsir, M.Si, menegaskan bahwa kajian ini merupakan langkah penting untuk memastikan program zakat benar-benar memberikan manfaat nyata.
“Kami ingin memastikan zakat yang disalurkan dapat meningkatkan kemandirian ekonomi masyarakat. Melalui survey ini, kami mendapatkan gambaran langsung terkait dampak, kendala, serta masukan dari para pelaku UMKM,” ujar Amri Natsir.
Selama dua hari pelaksanaan, peserta memberikan testimoni positif mengenai bantuan zakat produktif yang telah membantu menambah modal dan mengembangkan usaha mereka. Namun, ada pula masukan mengenai perlunya pendampingan lanjutan agar usaha yang dirintis bisa lebih stabil.
Melalui survey kajian ini, BAZNAS Kota Kendari berharap pengumpulan dan pendayagunaan zakat di masa mendatang akan lebih tepat sasaran, efektif, serta mampu menciptakan UMKM yang produktif, mandiri, dan berdaya saing.
